OPEC Tak Tambah Produksi, Minyak Kembali Naik

VIENNA, KOMPAS.com -  Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap mempertahankan tingkat produksi tidak berubah pada kisaran 24,84 juta barrel per hari (bph) pada pertemuan Rabu (8/6/2011) waktu setempat di Vienna. Keputusan itu membuay harga minyak mentah tetap tinggi di pasar global.
Sebelumnya, para pedagang berspekulasi bahwa OPEC akan mendorong produksi guna membantu menurunkan harga minyak yang tinggi.  "Kami menyayangkan tidak mencapai suatu konsensus saat ini untuk menurunkan atau menaikkan produksi kita," kata Sekjen OPEC Abdullah El-Badri usai pertemuan itu.      OPEC, yang beranggotakan 12 negara, tetap mempertahankan kuota produksi 24,84 juta bph, yang ditetapkan sejak Januari 2009.
Namun, kartel tersebut sebenarnya memompa di atas angka tersebut sebagai kompensasi untuk Libya, yang juga anggota OPEC yang produksinya menurun setelah terjadi kerusuhan di negara itu sejak Februari lalu. Seorang perwakilan Libya juga menghadiri pertemuan Rabu itu.
Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan salah satu pertemuan yang terburuk yang dihasilkan oleh OPEC karena negara anggota terpecah. "Kami di mana belum bisa mencapai suatu persetujuan," tambah Naimi, yang mengkonfirmasikan bahwa negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab telah mengusulkan kenaikan produksi 1,5 juta bph. Arab Saudi merupakan pemasok minyak terbesar dunia.
"Kegagalan menyetujui peningkatan produksi berisiko membuat pasar minyak global dalam bahaya kekurangan minyak mentah selama periode menguatnya permintaan musiman dalam setengah tahun mendatang," kata Nic Brown dari Natixis.
OPEC, yang memproduksi 40 persen dari pasokan minyak global, diperkirakan menjaga batas atas kuota saat ini sampai pertemuan berikutnya pada Desember.
Setelah keputusan OPEC tersebut, harga minyak mentah Brent langsung naik 1,62 dollar AS per barrel menjadi 118,40 dollar di perdagangan London dan minyak mentah light sweet New York naik 1,75 dollar menjadi 100,84 dollar per barrel.
Hal serupa juga terjadi di Pasar Asia, Kamis. Minyak mentah jenis  light sweet pengiriman Juli kembali naik ke posisi 101,23 dollar AS per barrel dan  Brent North Sea bertambah 27 sen menjadi 118,12 dollar AS.
Sementara International Energy Agency (IEA) melontarkan kekecewaan terhadap keputusan OPEC dan mendesak para produsen untuk memompa lebih banyak guna menghindari terjadinya kenaikan harga minyak.
Sekjen OPEC El-Badri menyatakan kepada pers bahwa OPEC mempunyai ruang kapasitas antara empat - 4,5 juta barrel per hari. Angka tersebut lebih rendah dibanding dengan 6,0 - 6,5 juta brarel per hari sebelum kerusuhan di Libya yang meletus pada Februari.
Pertemuan OPEC mendatang dijadwalkan pertengahan Desember di Vienna untuk membahas situasi pasar minyak. "Pada akhir periode tersebut, kami dapat membuat keputusan yang pantas tetapi keputusan ini (untuk mempertahankan kuota produksi) sangat disayangkan tidak disambut baik oleh anggota tertentu," kata El-Badri.
Beberapa negara anggota OPEC khawatir bahwa pasar minyak akan ketat dalam beberapa bulan ke depan--karena permintaan musiman mencapai puncaknya pada musim panas di belahan bumi utara--mendorong harga minyak tentunya akan lebih tinggi.
 

Tidak ada komentar: