Harga Emas Naik Dipicu Kekhawatiran Krisis Eropa

JAKARTA - Kekhawatiran atas krisis keuangan di Eropa berhasil membuat harga emas mengalami kenaikan kendati sentimen negatif datang dari nilai tukar dolar yang mengalami kenaikan. Nilai transaksi di pasar saham juga terpantau menurun.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/1/2011), harg emas di pasar spot naik tipis USD1,05 menjadi USD1.369,85 per ounce. Sebelumnya, harga emas malah melemah hingga 3,6 pada minggu lalu. Sementara harga emas di pasar berjangka menjadi USD1.370,3.

Perusahaan di Amerika Serikat (AS) ternyata hanya sedikit menambah pekerja lebih sedikit dari yang diperkirakan pada Desember lalu dan yang mengejutkan sejumlah besar orang menyerah untuk mencari pekerjaan. Hal ini menjadi counter berita positif penurunan besar dalam tingkat pengangguran.

Sementara indeks dolar naik tertinggi sejak 1 Desember, dan sebaliknya euro anjlok ke posisi terendahnya dalam empat bulan. Ini adalah dampak dari krisis utang Eropa.

Di mana tekanan muncul dari Portugal, Jerman, Perancis dan beberapa negara lainnya untuk mencari bantuan keuangan dari Uni Eropa dan IMF untuk menghentikan krisis utang yang telah menyebar.

Wah, Harga Emas Anjlok Terendah Dalam 3 Minggu

SINGAPURA - Setelah mengalami penguatan drastis hingga menembus level USD1.400 per ounce, harga emas langsung anjlok ke posisi USD1.363 per ounce.

Seperti dikutip dari Reuters, harga emas mengalami penurunan ke level terendahnya selama tiga minggu terakhir. Hal ini akibat dari positifnya data pengangguran di AS yang membuat investor kembali ke aset beresiko. Alhasil, emas sebagai instrumen safe heaven kembal ditinggalkan.

Walau demikian, pada hari ini, harga emas di pasar spot pada hari ini, Kamis (6/1/2011) bergerak sedikit menguat ke USD1.376,49, setelah sebelumnya ada di posisi terendahnya selama tiga minggu terakhir USD1.363,8. Sementara harga emas di pasar berjangka mengalami kenaikan 0,2 persen ke USD1.376,8.

Sektor jasa di AS tumbuh tertinggi sejak 2006 lalu. Ditambah lkagi dengan perkiraan ekonom akan tumbuhnya permintaan tenaga kerja hingga tiga kali lipat dari sektor swasta, kendati pemulihan krisis Eropa masih mengkhawatirkan.

Alhasil, nilai tukar dolar AS bergerak menguat setelah positifnya data teaga kerja. Investor pun berharap data payrolls untuk sektor non pertanian ikut positif.

Harga Emas Naik ke USD1.415,8/Ounce

Selasa, 4 Januari 2011

SINGAPURA - Harga emas mengalami kenaikan setelah munculnya data manufaktur menunjukan output yang meningkat. Hal ini pun ditenggarai menjadi isyarat pemulihan ekonomi yang berjalan.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/1/2011), harga emas di pasar spot mengalami kenaikan USD1,80 menjadi USD1.415,8 per ounce. Sementara harga emas di pasar berjangka turun 0,5 persen ke USD1.415,6.

Manufaktur di AS tumbuh dengan kecepatan tertingginya selama tuju bulan terakhir pada Desember 2010 lalu. Hal ini menunjukan perekonomian dunia tengah berekpansi, dan ekspansi itu pun diproyeksikan bakal kembali terjadi pada tahun 2011 ini.

Sementara nilai tukar dolar AS tampak menguat di pasar Asia akibat optimisnya pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam itu. Nilai dolar tampak menguat atas yen Jepang.

Di samping itu, kekhawatiran tentang meningkatnya inflasi akan terus memicu meningkatnya permintaan investor untuk emas, sebagai komoditas safe heaven kembali ke jalur normalnya.